Kamis, 28 Maret 2013

Tulisan 4. Struktur produksi,distribusi pendapatan dan kemiskinan




Struktur Produksi, Distribusi 
Pendapatan dan Kemiskinan

1.      STRUKTUR PRODUKSI

      Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa
pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil
produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional
terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor,
yakni sektor primer, sekunder, dan tersier. KEBUTUHAN PRIMER,SEKUNDER DAN TERSIER
Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai jenis dan macam barang-barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sejak lahir hingga meninggal dunia tidak terlepas dari kebutuhan akan segala sesuatunya. Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan diperlukan
pengorbanan untuk mendapatkannya.
Di bawah ini akan diberikan jenis, macam aneka ragam definisi atau pengertian dari tiap-tiap
kebutuhan manusia selama hidupnya di dunia :

A. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Tingkat Kepentingan / Prioritas
1. Kebutuhan Primer
    Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan   
    sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok/
    sembako, rumah tempat  tinggal, pakaian, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Sekunder
    Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua
    kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya
    menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang baik,
    pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori
    mewah.
3. Kebutuhan Tersier / Mewah / Lux
    Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan  
    berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan kebutuhan skunder.
    Contoh:
    mobil, antena parabola, pda phone, komputer laptop notebook, tv 50 inchi, jalan-jalan ke hawaii,
     apartemen, dan lain sebagainya.

B. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Sifat
1. Kebutuhan Jasmani / Kebutuhan Fisik
    Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan badan lahiriah atau tubuh   
    seseorang.
    Contoh:
    makanan, minuman, pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain    
    sebagainya.
2. Kebutuhan Rohani / Kebutuhan Mental
    Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu    
    bagi jiwanya secara kejiwaan.
    Contoh :
    mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan YME, bersosialisasi, pendidikan,   
    rekreasi, hiburan, dan lain-lain.

C. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Waktu
1. Kebutuhan Sekarang
    Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang benar-benar diperlukan pada saat ini secara   
    mendesak.
    Contoh :
    kebelet pipis, makan karena sangat lapar, pengobatan akibat kecelakaan, dan lain
    sebagainya.
2. Kebutuhan Masa Depan
    Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang dapat ditunda serta dipenuhi di lain
    waktu di masa yang akan datang.
    Contoh:
    Pergi haji, pendidikan tinggi, pahala untuk bekal akherat, membeli mobil toyota yaris
    terbaru, dan  lain sebagainya.

D. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Subjek / Subyek Penggunanya
1. Kebutuhan Individual / Individu / Pribadi
    Kebutuhan individu adalah jenis kebutuhan yang dibutuhkan oleh orang
    perseorangan secara  pribadi.
    Contoh :
    sikat gigi, menuntut ilmu, sholat lima waktu, makan, dan banyak lagi contoh lainnya.

2. Kebutuhan Sosial / Kolektif
    Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan berbagai barang dan jasa yang digunakan untuk      
    memuaskan kebutuhan sosial suatu kelompok masyarakat.

 Contoh :
 jalan umum, penerangan tempat umum, berserikat mengeluarkan pendapat, berbisnis,   
 berorganisasi, dan lain-lain.

Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :
  • Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
  • Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
  • Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
     
2. PENDAPATAN NASIONAL

     Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima olehmasyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

Perhitungan Pendapatan Nasional
a)      Metode Produksi Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……] 

b)     Metode Pendapatan Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari  
seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor  produksi   dalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p

c)     Metode PengeluaranPendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh
pengeluaranyang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RTLuar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
 
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1.PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Manfaat GDB :
1)     Dapat mengetahui dengan segera apakah perekonomian mengalami
          pertumbuhan atau tidak.
2)      Menghitung perubahan harga.
Keterbatasan GDB  :
1)      Perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
2)      Perhitungan dan masalah kesejahteraan.
3)      GDB perkapita dan masalah produksi.

2.PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.




 GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

 3.NNP (Net National Product) 
 NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

 NNP = GNP – Penyusutan


4.NNI (Net National Income) 
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
 NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5.PI (Personal Income)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.

 PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran
jaminansocial + Pajak perseorangan )

6.DI (Disposible Income)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

 DI = PI – Pajak langsung

Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita  adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian  pendapatan nasional suatu negaradengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikanPDB per kapita.Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuahnegara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Data Total personal income / pendapatan per kapita total sebuah negara jarang sekali ada, PDB / Gross domestic product lebih sering digunakan. Pendapatan per kapita total suatu negara biasanya lebih rendah dari PDB negara tersebut.

contoh :

daftar PDB per kapita baik secara Purchasing Power Parity maupun nominal untuk beberapa negara tertinggi maupun terendah untuk tahun 2010

1.
80,288

69,800
2.
64,193

42,364
3.
52,764

41,399
4.
50,532

40,610
5.
48,604

35,115
6.
47,984

34,740
7.
43,110

34,273
8.
42,000

33,479
9.
39,694

33,432
10.
38,618

32,571
179
161

596
      
        3. DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL & KEMISKINAN

    Distribusi pendapatan nasional
     Cara distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.
Perbedaan pandapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.
     Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia.
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan prosentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun.
.
        Menurut teori neoklasik, perbedaan kepemilikan faktor produksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu proses penyesuaian otomatis. Bila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan.
       Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.

   4.    KEMISKINAN

Pengertian kemiskinan disampaikan oleh beberapa ahli atau lembaga, diantaranya :
 v  BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan 
      karena kehendak oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya.
 v  Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-
      pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak.
 v  Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan 
      individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. 
 v  Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi 
      ekonomi, sosial politik.
 v  Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, 
      yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan  dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
 v  Reitsma dan Kleinpenning (1994) mendefisnisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang  untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non material.
 v   Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk  memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliptui : asset (tanah, perumahan, peralatan, 
      kesehatan), sumber keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang 
      dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan informasi yang berguna.
 v  Dengan beberapa pengertian tersebut dapat diambil satu poengertian bahwa kemiskinan adalah suatu 
      situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi 
     dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.

Pembangunan Ekonomi
      Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
     Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic  growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional . Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
      Perbedaan antara pembangunan dan pertumbuhan adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan,  sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

Pemerataan pendapatan      
           Apakah yang dimaksud dengan pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar  pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata di sini tidak berarti  bahwa semua warga masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan.. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahandan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional.

Sumber :