Senin, 06 Mei 2013

Tugas 2. persaingan harga produk luar dengan dalam negeri


Tugas/Tulisan 2 softskill
Produk Cina Di Indonesia









Nama : Eiva Kappelia

Kelas : 1 EB 24

Npm : 22212392




ABSTRAK

Penelitian dalam makalah ini bertujuan untuk mengetahui daya saing produk Indonesia terhadap produk Cina
di pasar dalam negeri dan luar negeri dalam menghadapi CAFTA (China ASEAN Free Trade Area).
Variabel-variabel yang digunakan sebagai analisis pembanding daya saing tersebut adalah struktur biaya,
harga dan kualitas. Analisis dilanjutkan dengan melihat kemampuan ketiga produk lokal dalam menghasilkan devisa atau yang biasa kita kenal dengan efisiensi perusahaan dalam menghemat atau menghasilkan devisa melalui domestic resource cost dengan yaitu dengan melihat proporsi biaya sumber daya lokal dan biaya sumber daya luar negeri dalam menghasilkan nilai tambah.


KATA PENGANTAR

           Puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan semesta sekalian alam yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada seluruh makhluk di muka bumi ini. Untuk itu hanya karena kekuasaan dan kehendaknya pulalah akhirnya penulis dapat mewujudkan buah pikirannya dalam bentuk tulisan yang sederhana ini.

           Tema makalah kali ini yang diambil adalah mengenai dampak globalisasi terhadap perjuangan.Tulisan kali ini juga dapat mengamati perkembangan bangsa Indonesia apakah berpengaruh besar terhadap kehidupan sehari-hari mereka, sehingga tulisan ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk materi yang sama dengan mata kuliah yang bersangkutan.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa rasanya sulit untuk dapat mewujudkan tulisan ini kehadapan para pembaca tanpa bantuan orang lain, dan tentunya juga ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan serta doanya, Selain itu ucapan terima kasih kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan informasi-informasi mengenai tema tulisan yang saya ambil kali ini.

            Untuk itu kepada semua orang yang telah penulis sebutkan diatas saya ucapkan ribuan terima kasih, teriring doa semoga Allah Yang Maha Kaya yang akan membalas segala budi baik tersebut.
Akhir kata, penulis sitirkan sebuah pepatah ytang mengatakan bahwa Tiada Gading Yang Tak retak. Begitulah kenyataan yang ada, bahwa sebagai manusia biasa tentunya penulis tidak luput dari segala kelemahan dan kekurangan. Harapan terakhir dari penulis, semoga tulisan ini dapat memberikan arti dalam memperkaya khasanah keilmuan para pembaca yang selalu haus dan lapar dengan ilmu pengetahuan.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Pendahuluan
     Menurut perkembangan sekarang, produk pasaran yang semakin merebak adalah produk dari Cina. Banyak masyarakat yang memilih produk Cina, di karenakan dengan harga yang relative rendah dan kualitas yang bagus masyarakat dengan senang hati memilih produk Cina daripada memilih produk dalam negeri sendiri. Selain dengan harga relatife rendah, produk Cina juga terlihat lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman sekarang, mungkin sebagian masyarakat sekarang yang up to date selalu memilih produk Cina untuk kebutuhan sehari-hari mereka.


I.2  Rumus Masalah

1.      Apa pengaruh globalisasi bagi pedagang internasional ?
2.      Mengapa produk cina sangat tenar di indonesia ?
3.      Apa yang membuat produk-produk cina lebih murah di banding produk
         lokal ?

I.3 Tujuan penulisan
1.     Mengetahui pengaruh globalisasi bagi para pedaganga internasional
2.     Mengetahui mengapa produk cina sangat di gemari penduduk lokal
3.     Mengetahui faktor yang membuat produk cina lebih murah di banding produk lokal
I.4 Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari tulisan ini, para mahasiswa di harapkan dapat menjelaskan :
1.Pentingnya perkembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia
2.Dampak Pengaruh Globalisasi terhadap perjuangan Indonesia
3.Menjelaskan secara singkat mengenai kondisi pasaran yang terjadi di   
   Indonesia
4.Menjelaskan secara singkat tentang definisi Globalisasi
5.Menjelaskan secara singkat kelebihan dan kekurangan produk Cina di pasaran  
   Indonesia


LANDASAN TEORI

Dalam kasus ACFTA ini teori yang relevan adalah
1. Konsep “Variabel Sistemile” dalam Perumusan Kebijakan Luar Negeri:
variabel yang paling relevan adalah Variabel Sistemile, yang diadopsi dari pemikiran James N. Rosenau dan disempurnakan oleh Holsti. Konsep ini menyebutkan bahwa “kebijakan suatu negara juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang merujuk pada situasi politik-ekonomi internasional”. Seperti diketahui bahwa fenomena integrasi pasar kini telah melanda seluruh dunia (adanya Uni Eropa, NAFTA, dll), maka sebagai negara yang berdaulat akhirnya Indonesia pun mempunyai pikiran untuk ikut bergabung dalam formasi integrasi pasar bebas, dimulai dengan Cina, karena Cina kini merupakan “The Emerging Power” di Asia.

2. Teori “Comparative Advantage” (Keunggulan Komparatif) – karya David Ricardo yang mengatakan bahwa Dalam mekanisme pasar bebas, suatu negara akan diuntungkan apabila mampu memproduksi barang dan jasa dalam kuota pasif, namun dengan biaya yang lebih murah dibandingkan negara saingannya, serta mampu membuat spesialisasi, dengan memproduksi komoditas unggulan yang tidak bisa diproduksi oleh negara lain. Teori ini-lah yang dapat menjelaskan mengapa pengusaha domestik “kewalahan” menghadapi kompetisi dengan Cina.


BAB III
PEMBAHASAN

I.1 Pengertian Globalisasi
Berikut adalah beberapa pengertian globalisasi :

1.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

   Globalisasi berasal dari kata “ global “ yang berarti meliputi seluruh dunia.   
   Jadi globalisasi berarti proses masuknya ke ruang lingkup dunia ( lihat Kamus  
   Besar Bahasa Indonesia ) .
   Globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan    
   diantara elemen-elemen yang terjadi akibat perkembangan teknologi di bidang  
   transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan
   ekonomi internasional
2.Menurut para ahli diantaranya :

a. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa
    kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia    
    adalah satu.
b. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya
    diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa
    terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,  
    perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi.

I.2 Tujuan Globalisasi

     Setelah kita memahami pengertian tentang Globalisasi, kini kita dapat mengetahui tujuan dari globalisasi tersebut, diantaranya adalah
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1.Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan   
   demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika  
   pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
   mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa
   rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

2.Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
    kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
    tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang
    kehidupan nasional bangsa.

3.Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
   seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
   sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya
   memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
   bangsa. 

1.3 Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1.Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme 
   dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
   kemungkinan berubah arah dari  ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
   Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

2.Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam  
    negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,  
    Pizza Hut,dll.) membanjiri
    di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
    menunjukan  gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap  
    bangsa  Indonesia.

3.Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri 
   sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
   barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4.Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
   miskin, karena  adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
   tersebut dapat menimbulkan  pertentangan antara yang kaya dan miskin yang  
   dapat mengganggu kehidupan nasional  bangsa.

5.Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian    
    antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak
    akan peduli dengan kehidupan  bangsa.

I.4 Faktor yang mempengaruhi Globalisasi

Globalisasi yang terjadi di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
a. Perubahan teknologi, terutama teknologi komunikasi
b. Transport adalah jauh lebih murah dan lebih cepat.
c. Deregulasi
d. Penghapusan kontrol pertukaran modal.
e. Perdagangan Bebas.
f. Selera konsumen telah berubah, dan konsumen lebih bersedia untuk mencoba
    produk asing
g. Emerging market di negara-negara berkembang,


BAB II
PERMASALAHAN


II.1  Perkembangan produk Cina di Indonesia

        Secara ekonomi, Cina, meskipun negara komunis, penduduknya adalah beberapa kapitalis yang terbaik di planet ini dengan sejarah sebuah kapal tua yang membawa seribu orang terlibat dalam perdagangan dengan pelabuhan-pelabuhan jauh. Seiring dengan perkembangan jamannya, masyarakat cina yang sudah lama melebarkan sayap bisnis di Indonesia semakin lam semakin bertambah pesat. Dengan kekuatan otak dan skill yang mereka punya, maka bisnis yang mereka jalani semakin bertambah maju.
II.2  Perkembangan Sumber Daya Manusia Negara Cina

        Keberhasilan bisnis di Cina untuk gelar besar perusahaan bergantung pada kemampuan untuk merekrut, melatih, memotivasi dan mempertahankan pekerja berkualitas. Sekarang, lebih dari sebelumnya, perusahaan perlu untuk memanfaatkan potensi sumber daya manusia mereka agar dapat muncul tanpa cedera dan berani dari kemerosotan ekonomi. pemberdayaan karyawan, loyalitas dan retensi, dan undang-undang ketenagakerjaan yang baru duduk di bagian atas agenda berbasis cina manajer HR.


II.3  Jenis produk Cina yang banyak di pasaran
    
       Dalam hal industri telepon selular, Cina adalah orang yg tersesat. Itu sebabnya standar internasional yang berlaku di daerah ini untuk sebagian besar. Namun Cina telah menjadi pasar komunikasi bergerak terbesar di dunia dengan 310 juta sambungan. Dalam enam bulan pertama tahun ini saja, 36.3 million telepon genggam dijual di Cina. Cina mobile memiliki pangsa pasar 60 persen; China Unicom memiliki pangsa pasar 32 persen. Pada semester pertama tahun ini, Cina menginvestasikan $ 2,7 milyar dalam infrastruktur jaringan dan akan menginvestasikan tambahan $ 4.3 juta pada semester kedua tahun ini. Kedua pemasok saja memperoleh $ 10 miliar dalam pendapatan pada semester pertama tahun ini dan mencapai keuntungan kotor $ 2,3 milyar.
II.4  Tanggapan warga negara Indonesia terhadap produk Cina

        Awalnya penduduk indonesia sempat memboikot produk cina yang masuk ke pasaran indonesia, di karenakan apabila terlalu banyak produk yang masuk pasaran indonesia, maka produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk cina yang terlalu banyak bererdar di indonesia. Tapi seiring perkembangan zaman yang terjadi lama kelamaan rakyat indonesia mampu menerima produk cina maupun produk dari luar negeri lainnya untuk merambah dunia bisnis indonesia


II.5  Selera warga negara Indonesia terhadap produk Cina

         Kebanyakan dari produk cina yang berkembang di pasaran indonesia, masyarakat indonesia sendiri banyak yang menyukai produk cina ynag elegan dengan harga yang terjangkau oleh isi dompet masyarakat. Selera yang di inginkan kebanyakan adalah dengan barang-barang elektronik produk cina yang banyak beredar di pasaran. Dengan harga yang relatif murah ketimbang dengan produk dalam negeri, model yang disajikan produk cina juga selalu mengikuti perkembangan jaman sekarang.




BAB III
PENUTUP
I.1. Kesimpulan

      Cabaran globalisasi masa kini memerlukan pembentukan generasi muda yang berdaya tahan melalui ilmu dan kemahiran Berdasarkan beberapa aspek globalisasi yang telah dibicarakan dapatlah dikatakan bahawa dunia hari ini atau di abad ke-21 sedang menghadapi satu cabaran dan perubahan yang sangat hebat yang belum pernah berlaku di abad yang lalu. Cabaran globalisasi dan implikasi terhadap ekonomi, budaya dan teknologi adalah luas dan mempunyai kesan yang negatif dan positif. Penerimaan terhadap perubahan haruslah difikirkan dan diterima secara positif dan membina untuk kemajuan diri,keluarga,agama,bangsa dan negara.
     Demikianlah antara fenomena globalisasi yang kini sedang mencabar seluruh jati diri golongan muda. Dari globalisasi kepada dominasi, golongan muda semakin terdedah kepada kehidupan dan nilai keperibadian yang terputus dan terpisah jauh dari budaya hidup timur.
     Kita tidak mempunyai pilihan melainkan untuk meneliti secara kritikal dari implikasi globalisasi yang semakin rancak dan tidak terkawal. Golongan muda seharusnya berani untuk menyanggah arus globalisasi bagi memastikan jati diri kita yang sebenar tidak akan digadai. Hanya golongan muda yang mempunyai keberanian dan keyakinan diri bahawa sementara kita ingin berinteraksi dengan dunia luar kita tetap akan terus yakin dan tegas dalam mempertahankan kejatian diri kita. Tanpa kesedaran ini globalisasi akan menenggelam dan melemaskan golongan muda dengan nilai dan pegangan hidup yang sangat mengelirukan dan palsu.

I.2 Saran
     Setelah para pembaca memahami isi dari pembahasan yang penulis sampaikan, maka penulis mengharapkan respon dari para pembaca agar memberikan krtik dan saran terhadap tulisan ini. Harapan penulis adalah kritik dari para pembca dapat membangun hasrat ilmiah penulis untuk membuat tulisan yang lebih baik lagi dari tulisan ini. Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah medukung penulis untuk menyelesaikan tulisan ini.



DAFTAR PUSTAKA

www. Tohardi, A, 1996, Sumber Daya Manusia, Mandar Maju, Bandung.
Www.google.com
http://www.kompas.com
http://www.wikipedia.com
                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar